Ilmu
kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, ciri-ciri, perubahan wujud,
serta perubahan energi yang terjadi didalamnya. Berdasarkan pengertian ilmu
kimia itu sendiri, ilmu kimia dikatakan sebagai “central sains” yang artinya
sebagai pusat dari ilmu sains karena ilmu kimia memiliki peran penting dalam
menghubungkan setiap ilmu pengetahuan alam. Contohnya pada dunia pendidikan,
ilmu fisika, biologi, kedokteran dan sebagainya selalu berhubungan dengan ilmu
kimia.
Ilmu
kimia tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari mulai dari
makanan yang kita makan, udara yang kita hirup, dan lainnya merupakan bentuk
aplikasi ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari. Itu membuktikan bahwa ilmu
kimia sangat dekat hubungannya dengan kita karena dalam interaksinya manusia
selalu berhubungan dengan kimia, mulai dari bangun tidur sampai tertidur
kembali kita selalu berhubungan dengan kimia. Untuk itu maka tidak salah jika ilmu kimia bisa dikatakan
ilmu kehidupan karena didalamnya terdapat banyak pembelajaran hidup.
Terlepas dari pentingnya ilmu kimia,
banyak orang yang masih beranggapan bahwa kimia hanya sebatas dari hafalan
teori, kumpulan rumus rumit beserta reaksi-reaksi kimianya, dan kata-kata
abstrak yang sering menjadi miskonsepsi bagi siswa SMA.
Seperti yang kita ketahui bahwa
pembelajaran kimia diberikan dari kelas 1 dan secara khusus dari kelas 2 sampai
3 SMA untuk program jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Setiap disiplin ilmu
yang diberikan kepada siswa pasti memiliki kegunaannya untuk dipelajari, tetapi
dalam penerapannya banyak siswa yang tidak mampu menyerap kegunaan ilmu kimia
itu untuk dipelajari. Tidak hanya merupakan tuntutan seorang siswa untuk dapat
mempelajari ilmu kimia, tapi memang dengan mempelajari kimia kita akan dapat
memetik pesan moral dan petuah bijak yang terkandung dalam setiap pembelajaran
kimia. Jika para siswa dapat secara kritis memahami setiap konsep kimia,
tentunya akan mudah untuk mendorong motivasi para siswa tersebut untuk lebih
meyukai kimia sehingga lebih mudah untuk memahaminya. Untuk itu perlu
ditekankan bahwa upaya agar para siswa dapat memahami pelajaran kimia yang
terpenting adalah motivasi dalam diri masing-masing siswa untuk mempelajari
kimia. Hal ini penting karena bagaimana pun motivasi adalah sumber utama yang
diperlukan para siswa agar pemahaman terhadap materi-materi kimia dapat
ditangkap dengan baik. Misalnya mempelajari setiap unsur – unsur kimia yang ada
dialam mengajarkan kita untuk dapat bersyukur, memelihara dan menjaga setiap
apapun yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan masih banyak lagi pesan
moral yang terkandung pada tiap-tiap materi kimia.
Dalam penyampaiannya, ilmu kimia
memang tidak dapat dilepaskan dari praktek percobaan di dalam laboratorium.
Untuk itu perlu adanya keseimbangan dalam mempelajari teori dan prakteknya.
Peran
guru adalah faktor penting untuk mewujudkan suksesnya pembelajaran kimia bagi
siswa-siswa SMA. Seperti yang kita ketahui bahwa banyak guru yang kurang
kompeten terutama dalam penyampaian ilmu kimia itu sendiri. Banyak kasus yang
ditemukan bahwa guru yang mengajar pelajaran kimia tidak mengerti cara
menyampaiannya karena mereka bukan merupakan lulusan dari Program Studi kimia
itu sendiri. Tentu hal ini menjadi suatu sorotan mengapa siswa-siswa SMA kurang
dalam hal memahami pelajaran kimia. Bagaimana tidak, peran guru yang seharusnya
menjadi eksekutor untuk menyukseskan pelajaran kimia malah tidak didukung
dengan kualitas yang baik dari guru tersebut. Guru yang seperti ini biasanya
cenderung hanya memberikan tugas dan terbatas menyampaikan materi sesuai dengan
buku yang dipakai tanpa didukung dengan pengetahuan lain yang dimilikinya
sehingga siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Sedangkan seperti
yang kita ketahui bahwa pembelajaran ilmu kimia itu saling berkaitan mulai dari
pelajaran dasar menuju ke pelajaran berikutnya. Dari sini saja kita dapat
mengetahui bahwa jika para siswa tidak diterapkan pondasi yang kuat berupa
pemberian materi dasar yang baik bagaimana bisa para siswa melanjutkan materi
selanjutnya sedangkan pemahaman materi terdahulunya tidak baik.
Dalam
segi penyampaian materi terkadang guru sulit untuk dapat merangkai kata demi
kata untuk membuat para siswa mengerti. Banyak guru yang lebih mempertahankan
metode lama berupa hafalan full teks tanpa mau menggantinya dengan sesuatu yang
menyenangkan misalnya untuk menghafal urutan tata nama senyawa karbon, kita
dapat berkreasi sendiri membuat sebuah kalimat yang mudah diingat. Sebagai
contoh ”Meta pro bu Peni, Heksa hepi karena bersaing dengan Okta, nona yang
dekil” dan masih banyak metode hafalan lainnya yang menyenangkan yang dapat
diberikan kepada para siswa sehingga siswa dapat mudah mengerti. Hal ini selain
mempermudah para siswa untuk memahami, ini juga sangat bermanfaat untuk para
guru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan didalam kelas.
Seperti yang telah kita ulas tadi bahwa ilmu
kimia tidak dapat di lepaskan dari praktek kerja di laboratorium karena perlu
adanya penyeimbang antara teori dengan prakteknya. Praktek kerja laboratorium
ini sangat penting untuk diterapkan karena berdasarkan asal mulanya, kimia itu
sendiri diawali dengan eksperimen-eksperimen para ahli yang dikerjakan didalam
laboratorium. Sedangkan pada kenyataannya, meski dianggap penting masih banyak
sekolah–sekolah di Indonesia yang tidak dukung dengan fasilitas laboratorium
yang baik dan walaupun ada itu hanya terdapat pada sekolah-sekolah tertentu
saja. Bahkan biasanya walaupun didukung dengan fasilitas laboratorium yang
memadai, guru cenderung lebih memprioritaskan teori dibanding dengan praktek
kerja didalam laboratorium sehingga maksud dari pembelajaran kimia yang didapat
hanya sebatas rumus-rumus sulit yang harus di pecahkan permasalahannya tanpa
mempertimbangkan betapa pentingnya bagi siswa untuk dapat mengeksperimenkan
materi-materi yang telah dipelajari. Bereksperiemen di dalam laboratorium
sangatlah penting karena pelajaran kimia merupakan pelajaran yang dinamis yang
sarat akan perubahan. Misalnya dalam perkembangannya, teori atom tidak hanya
berhenti pada teori atom Dalton yang mengemukakan bahwa atom merupakan bagian
terkecil dalam suatu materi tapi setelah itu banyak bermunculan teori-teori
lain yang menyatakan bahwa atom bukanlah bagian terkecil dari dari suatu
materi. Ada bagian terkecil dalam atom yang dinamakan “Partikel Tuhan”.
Berdasarkan hal inilah, eksperimen dianggap penting untuk diberikan siswa SMA.
Dalam hal ini maka diharapkan selain guru dalam menyampaikan materinya dengan
baik guru juga harus dapat menyeimbangkan teori-teori yang didapat dengang
melakukan eksperimen didalam laboratorium sehingga dapat mempermudah para siswa
untuk memahami pelajaran kimia dan
anggapan bahwa kimia itu sulit untuk dipelajari akan perlahan luntur karena
kimia merupakan pelajaran yang menyenagkan. Dari sinilah terlihat bahwa
keefektifitasan pendidikan Indonesia sangat kurang dengan minimnya kualitas para guru dalam mengajar untuk
dapat menunjang terselenggaranya pendidikan itu tersebut. Untuk itu perlu
adanya kesadaran pada setiap mahasiswa
khususnya program studi pendidikan kimia untuk dapat memanfaatkan waktu belajar
selama masa perkuliahan sehingga ketika nanti terjun dalam dunia pendidikan
sebagai guru tidak lagi mempersulit para siswa dalam memahami pelajaran kimia.
REFERENSI
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Siapa%20bilang%20kimia%20suli
3 komentar:
:kiss:
:loveRI:
:ngakak: :recommended: :request: :thanx: :takut: :cendol: :bingung: :capede: :loveRI: :marah: :ngacir: :kiss: :duka:
Posting Komentar